Qonaah

Secara maknawi, qonaah berarti menerima apa adanya. Merasa ikhlas dengan kondisi apapun yang dialami. Dalam bahasa jawanya : “nrimo ing pandum”

Dalam sudut pandang tertentu, qonaah sering disalah artikan sehingga menjadi pemicu sebuah kemunduran, ganjalan dalam berkembangnya seseorang ke tingkatan yang lebih tinggi/baik dalam berbagai aspek kehidupan.

Memang tak salah kalau qonaah diartikan menerima apa adanya, tapi tidak berhenti hanya sampai disitu. Sikapa qonaah menuntut siapa saja untuk selalu bermuhasabah, introspeksi, seberapakah kemampuan dirinya, sehingga ia hidup secara WAJAR dan tak melampaui batas. Selanjutnya diperlukan adanya syukur, tasyakkur dan tafakkur. Syukur sebagai perwujudan menerima apa adanya, tasyakkur tercermin dari kelapangan hati dan kesabaran, tafakkur sebagai wujud evaluasi.

contoh kecil orang yang sedang usaha berjualan. suatu saat jualannya sepi. ketika ia menghadapi itu, pertama ia ikhlas, kemudian bersyukur, “Alhamdulillah…. dengan kesempitan ini Ya Allah kau ingatkan aku, kau jadikan aku mendekat kepadaMu”. Orang ini akan semakin memacu ibadahnya, sehingga semakin dekatlah ia kepada Allah, dengan ijin Allah tentunya. dengan semakin dekat kepada Allah maka semakin lapang hatinya menjalani kesempitan ini, yang ada adalah kelurusan berfikir. Langkah selanjutnya adalah tafakkur, evaluasi. Kenapa sih orang2 seakan menjauh dari tokoku, apakah karena tokoku kotor sehingga tak menarik keinginan pembeli, apakah harga jualku terlalu mahal, apakah pelayananku yg tidak disukai pembeli… evaluasi demi evaluasi dilakukan sehingga dari situ lahirlah perbaikan-perbaikan. 2 manfaat sekaligus, ibadah semakin lancar, urusan dunia semakin lancar.

Wallahu a’lam bishshowab.

19 responses to “Qonaah

  1. Suatu hal yang mudah diucapkan tapi sulit dilaksankan, maunya ngumpat, sumpah serampah, aral dll. semoga saja kita dapat belajar qonaah.

  2. betul sekali mas… saya pribadi sebenarnya kadang ngeri nulis hal2 yg ideal, setiap nulis saya niatkan sharing apa yg pernah saya dapat saat mengaji tauhid. lebih2 sebgai peringatan buat saya pribadi yg sering luput dalam ucapan
    … astaghfirullah

    salam kenal dan salam persaudaraan

  3. betul sekali
    saya setuju pak
    maaf nich dah lama ngga mampir

  4. met datang kembali mas..

  5. Qanaah, sebuah sikap yang sepertinya mudah namun sangat sulit dalam implementasi. Naluri manusia, terkadang kecenderungan hati lebih memaksa kita untuk bisa memenuhi semua kebutuhan kita dengan instan. Keluar rumah nggak mau panas, nggak mau capek, nggak mau mencium bau yang tidak sedap. Nafsu memaksa untuk memperoleh kendaraan. Setelah kerja keras, akhirnya Allah beri kita motor. Tapi setelah mendapat motor, timbul lagi keinginan lain, tidak mau kehujanan, ingin merasa sejuk, ingin nyaman, tidak mau kena asap knalpot. Akhirnya nafsu memaksa untuk memperoleh mobil. Setelah Allah memberi mobil, timbul nafsu lain lagi, ingin mobil yang mewah, yang besar dan sebagainya. Wallahi, jika kita terus mengikuti nafsu kita, maka qana’ah yang kita harapkan tidak akan pernah menjadi kenyataan. Wallahu’alam bishawab. Jazakallah, article yang bermakna. Salam kenal pak Ansori.

    Salam kenal juga pak, 😉
    setuju dengan apa yang sampean sampaikan, Nafsu tetap diperlukan keberadaannya, hanya saja perlu dikendalikan. bak api, kalau salah mempergunakan celakalah kita.

  6. Ya redho, dengan tanggapan itulah yang paling baik (terbaik) anugerahNya buat kita…

    Salam perkenalan dari Kuala Lumpur Malaysia.

  7. nafsu dieprlukan?1 maksudnya dos pundi?!

  8. lam kenal ja…
    Aq malu pd diriku sndiri krna ga mampu berlaku jujur n apa adanya…

  9. yach… memang tujuan hidup begitu kok

  10. menurutku berusaha punya motor, trus berusaha punya mobil, dst, itu bukan berarti kita tidak qonaah lho. tidak qonaah itu kalo kita tidak bersyukur kalo kita tidak punya mobil

  11. SEMOGA KITA BIS MEMPUNYAI SIFAT QONAAH DAN TAWAQAL

  12. blog walking cari inspirasi buat nulis. jazakallah.

  13. Alhamdulillah dapat pencerahan dan penyegaraan,.,.

  14. salah satu rahasia seorang muslim apabila ingin menjadi orang yang kaya segalanya “hati, materi,dll. Hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja yaitu dengan cara mempunyai sikap QANAAH (merasa cukup) yang melekat pada seseorang. Merasa cukup apa yang diberikan oleh Allah SWT.:….

  15. apakah dengan menerima gaji yg sama setiap bulannya termasuk qona’ah pak atw bisa dibilang pasrah…???
    apakah qta harus move on ke tempat lain..?

    • gaji sama asal kebutuhan sama dan cukup, mungkin bisa-bisa saja. namun kenyataannya kebutuhan selalu meningkat. Jika sudah lebih besar pasak daripada tiang, kita harus usaha untuk mendapat tambahan penghasilan, sekali lagi harus usaha dan bukan berdiam diri, jalannya bisa bermacam-macam : nego ke perusahaan sekarang, minta lembur misalkan, atau kalau dirasa harus move on ya move on, atau bisa juga usaha sampingan yang memungkinkan tanpa mengganggu kerja utama.
      Qonaah harus kita artikan sebagai tameng di saat menerima kenyataan takdir, setelah kita berjuang keras, evaluasi, berkreasi, berjuang, tawakkal, berdoa , dst dst.

      Nabi kita pernah bersabda :Tangan di atas lebih mulia daripada tangan di bawah. Yang mengisyaratkan agar seorang muslim harus terhormat, harus kaya, harus kuat dan bukan berpangku tangan

  16. trimakasih pak atas jawabannya….

Tinggalkan Balasan ke ARyee SangPengacara Batalkan balasan